Perubahan Fisiologis Otak pada Pasien Preeklampsia

  • Niken Asri Utami Bagian Obtetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Keywords: Preeklampsia, fisiologis, otak

Abstract

Preeklampsia adalah salah satu faktor utama morbiditas dan mortalitas maternal terutama di negara berkembang. Secara umum, 10% kehamilan mengalami komplikasi preeklampsia. Preeklampsia adalah endoteliopati sistemik dan multiorgan, berdampak pada ginjal, jantung, liver dan otak. Preeklampsia dapat dihubungkan dengan persalinan prematur, solusio plasenta dan stillbirth. Komplikasi potensial pada otak termasuk di dalamnya stroke iskemik, stroke perdarahan, edema serebri serta kejang.

Patofisiologi yang mendasari komplikasi neurologis pada preklampsia adalah gangguan autoregulasi CBF, penurunan resistensi serebrovaskuler, hipoperfusi otak, disrupsi sawar darah otak serta edema vasogenik. Sirkulasi serebral memiliki peran sentral dalam komplikasi neurologis preeklampsia. Insiden kejadian serebrovaskuler menyumbangkan 40% kematian maternal. Pada wanita dengan preeklampsia dan wanita dengan hipertensi sistemik, CPP  didapat lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan wanita hamil dengan normotensi. Disamping itu, kecepatan CBF menunjukkan peningkatan pada masa preeklampsia dibandingkan kehamilan normal.

Strategi terapi terhadap komplikasi pada otak  terutama dilakukan dengan pemberian anti hipertensi untuk mencegah peningkatan tekanan darah dengan  tetap mempertahankan CPP dan autoregulasi otak. Terapi khusus dan spesifik untuk mengatasi stroke pada preeklampsia masih belum mendapat dasar yang cukup kuat untuk menjadi ketetapan. L-Arginine merupakan suatu asam amino yang dapat menjadi harapan sebagai neuroprotektif pada preklampsia meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

Preeclampsia still the main problem in morbidity and mortality gestational women at growth country. Ten percent of preeclampsia patients have complications. Preeclampsia is a systemic, multiorgan endotheliopathy, affecting the kidneys, heart, liver, and brain and associated with premature delivery, placental abruption and stillbirth and can lead to complications on the brain, such as ischemic stroke, hemorrhagic stroke, cerebral edema and seizures.

Impaired CBF autoregulation is associated with decreased cerebrovascular resistance, hyperperfusion of the brain, BBB disruption, and vasogenic edema formation.The cerebral circulation has a central role in neurologic complications associated with preeclampsia. In fact, cerebrovascular involvement in conditions such as edema and hemorrhage is a direct cause of death, accounting for 40% of maternal deaths during pregnancy. In both women with preeclampsia and systemic hypertension, CPP has been found to be significantly higher than in normotensive pregnant women. Furthermore, CBF velocity has been shown to increase during preeclampsia compared to normal pregnancy.

Management for brain dysfunction is treatment of severe hypertension in pregnancy with antihypertensive therapy to maintain cerebral perfussion pressure and cerebral autoregulation. There’s no specific therapy for stroke because there’s not enough evidence base for guidelines. L-Arginine maybe usefull as neuroprotectetion in the future with a lot of research.

Published
2020-03-05