Evaluasi Outcome Cedera Brachial Pleksus di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Jayapura

Abstract

Cedera brakial pleksus mengakibatkan kerugian nyata bagi penderitanya secara material, fisik dan sosioekonomi. Tujuan penelitian untuk mengukur atau menilai outcome postoperasi para pasien cedera brakial pleksus di RSUD Dok II Kota Jayapura. Metode penelitian menggunakan penilaian langsung dengan skoring DASH. Analisa data menggunakan deskriptive analitik dengan program excel dan SPSS V.25. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden pasien cedera brachial pleksus terdiri dari pola lesi, jenis kelamin, rerata usia pasien, donor motor nerves dan donor arteri. Jumlah pasien diketahui berjumlah 22 orang yang terdiri dari 19 laki laki dan 3 orang perempuan. Distribusi usia pasien berdasarkan bagian cedera hampir sama yaitu 25.50 dan 26.25 tahun. Sedangkan pola lesi paling banyak pada kategori C5-T1 pada laki laki sebanyak 14 orang. Sedangkan berdasarkan karakteristik pasien diketahui bahwa total pasien 22 orang memiliki perbedaan karakter ditinjau dari berbagai aspek seperti jumlah donor arteri, pola lesi, sumber kecelakaan, dan bagian cedar brachial pleksus. Data jenis donor arteri dibagi menjadi transverse cervical dan thoracoacromialis dengan jumlah masing masing 18 atau 81,1 %  dan 4 atau 18,2 %. Sedangkan dilihat dari ju,lah pola lesi paling banyak adalah C5-t1 sebesar 77,3 5, mayoritas sumber kecelakaan berasal dari sepeda motor sebanyak 95,5 % atau 21 orang, dan dominansi bagian cedar adalah sebelah kiri sebanyak 20 orang atau 90,9 %. Temuan penelitian menjanjikan data klinis penting untuk kebutuhan riset lebih lanjut ataupun untuk keperluan pengambil kebijakan di Rumah sakit. Selain itu, hasil penelitian berguna sebagai bahan tindak lanjut pilihan metode yang paling baik untuk setiap kasus cedera brakial pleksus.

Brachial plexus injuries result in real harm to the sufferer materially, physically and socioeconomically. The purpose of the study was to measure or assess the postoperative outcomes of plexus brachial injury patients at Dok II Hospital, Jayapura City. The research method uses direct assessment with DASH scoring. Data analysis using descriptive analytics with excel and SPSS V.25 programs. The results showed that the characteristics of respondents of brachial plexus injuries patients consisted of lesion patterns, gender, average age of patients, donor motor nerves and arterial donors. The number of patients is known to be 22 people consisting of 19 men and 3 women. The age distribution of patients based on the part of the injury is almost the same, namely 25.50 and 26.25 years. Meanwhile, the most lesion patterns in the C5-T1 category in men were 14 people. Meanwhile, based on the characteristics of patients, it is known that a total of 22 patients have differences in character in terms of various aspects such as the number of arterial donors, the pattern of the lesion, the source of the accident, and the cedar brachial part of the plexus. Data on the type of arterial donors are divided into transverse cervical and thoracoacromialis with the number of 18 or 81.1 % and 4 or 18.2 % respectively. Meanwhile, judging from ju, the most lesion pattern is C5-t1 of 77.3 5, the majority of accident sources come from motorcycles as much as 95.5% or 21 people, and the dominance of the cedar part is the left as many as 20 people or 90.9%. The research findings promise important clinical data for further research needs or for the purposes of policy makers in hospitals. In addition, the results of the study are useful as follow-up material for the choice of the best method for each case of brachial plexus injury.