Hubungan Tingkat Stres dengan Tingkat Risiko Stroke pada Lansia di PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin Tahun 2021

Abstract

Stroke memiliki prevalensi tertinggi dari kelompok penyakit tidak menular. Pada tahun 2018 di Indonesia prevalensi stroke sebesar 10,9% per mil. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi pada tahun 2013 yaitu sebesar 7 % per mil. Provinsi Sumatra Barat memiliki prevalensi stroke sebesar 10,8 % per mil. Tingginya prevalensi stroke di Sumatra Barat erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan bersantan dan berminyak dalam kesehariannya. Prevalensi stroke dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat stres dengan tingkat risiko stroke pada lansia di PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional menggunakan metode penelitian analitik komparatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua lansia yang tinggal di PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin tahun 2021. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian sebanyak 62 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres responden pada tingkat stres sedang lebih dominan dibandingkan tingkat stres ringan dan berat, yaitu diperoleh sebanyak 53 responden dengan persentase 85.5%. Tingkat risiko stroke pada lansia di PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin tahun 2021 lebih dominan tingkat risiko stroke rendah, yaitu sebanyak 28 responen dengan persentase 45.2%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value dari hubungan tingkat stres dengan tingkat risiko stroke pada lansia di PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin tahun 2021 sebesar 0.685. Berdasarkan pertimbangan yang telah di tetapkan bahwa terdapat hubungan antar variabel apabila P< 0,05. Artinya, tidak terdapat hubungan tingkat risiko stroke pada lansia di PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin tahun 2021. H_a dalam penelitian ini ditolak dan H₀ diterima.

Stroke has the highest prevalence of the non-communicable disease group. In 2018 in Indonesia the prevalence of stroke was 10.9% per mile. This figure has increased compared to the prevalence in 2013 which was 7% per mile. West Sumatra Province has a stroke prevalence of 10.8% per mile. The high prevalence of stroke in West Sumatra is closely related to people's habits of consuming coconut milk and oily food in their daily lives. The prevalence of stroke may increase with age. The purpose of the study was to determine whether there was a relationship between stress levels and the level of stroke risk in the elderly at PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin in 2021. The type of research used was an observational study using comparative analysis research methods with a cross-sectional design. The population in this study were all the elderly living in PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin in 2021. The sampling technique used was the total sampling method. The research sample was 62 samples. The results showed that the stress level of respondents at moderate stress levels was more dominant than mild and severe stress levels, which was obtained as many as 53 respondents with a percentage of 85.5%. The risk level of stroke in the elderly at PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin in 2021 is more dominant with a low stroke risk level, as many as 28 respondents with a percentage of 45.2%. The results of the statistical test obtained that the p-value of the relationship between stress levels and the risk level of stroke in the elderly at PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin in 2021 was 0.685. Based on the considerations that have been determined that there is a relationship between variables if P < 0.05. That is, there is no relationship between the level of stroke risk in the elderly at PSTW Sabai-Nan-Aluih Sicincin in 2021. Ha in this study was rejected and H0 was accepted.